Wow. Betapa usang blog lama gue ini. Sebenernya ini memang blog jaman-jamannya gue berusia remaja, galau, dan berekspresi sih hehe Nah, sekarang gue pengen share hasil tulisan gue yang tema nya "Cerita Jika" Sebenernya ini ditulis karena iseng pengen ikutan projectnya blogger MASGUN sih. Lagian sekalian promosi departemen tempat gue kuliah loh, Ilmu Keluarga dan Konsumen :D So, this writing is originally by me. Check this out ;)
CeritaJika
JIKA ISTRIMU SEORANG SARJANA ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN
Halo kamu disana yang akan
menemukanku sebagai istrimu! Apakah kamu pernah mendengar mengenai Ilmu
Keluarga dan Konsumen? Aku tau jika sudah mencintaiku, kamu tak akan peduli apa
yang aku pelajari di kampus dulu. Tapi aku ingin bercerita padamu, tentang bagaimana
aku mempersiapkan diri untuk membangun sebuah gedung bernama ‘keluarga’
bersamamu, berbekal ilmu yang aku pelajari untuk menggapai status sarjanaku.
Ya! Ilmu Keluarga dan Konsumen. Jurusan inilah yang berkontribusi pada
keinginanku untuk memberikan yang terbaik bagimu dan keluarga kita saat kau
menemukanku jadi istrimu nanti.
Jika suatu hari kau
menemukanku sebagai istrimu, aku ingin kau tau. Aku mungkin bukan wanita yang
pintar matematika, kimia, akuntasi, dan lain-lain. Tapi aku bahagia sekali
karena aku diajari untuk mengerti apa yang dirasakan manusia. Mengenai
perasaan, motivasi, persepsi, emosi, ego, dan lain-lain melalui mata kuliah Pengantar Psikologi yang aku pelajari di
awal aku masuk kuliah. Oh ya, aku juga ingin kamu tau betapa aku merasa lucu
ketika awal kuliah sudah diajari mengenai Pengantar
Ilmu Keluarga. Aku fikir untuk apa sih segala mata kuliah ini? Namun, lewat
mata kuliah tersebut aku tau mengapa dalam keluarga terkadang timbul konflik. Ternyata
hal ini dapat terjadi karena pasangan suami-istri saling tidak memahami satu
sama lain dan tidak merencanakan pernikahannya secara matang.
Seringkali timbul perbedaan
pandangan mengenai status istri sebagai wanita yang bekerja atau hanya menjadi
ibu rumah tangga, juga mengenai peran yang masing-masing harus dilakukan saat
berkeluarga. Saat itu, aku menyadari bahwa membangun keluarga itu tidak
main-main, harus ada persiapan mental maupun materi disana. Mudah-mudahan ketika
kau menemukanku sebagai istrimu, kita bisa saling memahami ya. Karena tenang
saja, di mata kuliah Gender dan Keluarga
aku memahami bahwa wanita boleh mengaktualisasikan diri dengan bekerja dan
turut membantu memberikan penghasilan, tanpa harus lupa dengan kewajibannya
untuk membahagiakan suami dan keluarga.
Semakin aku mendalami
kuliahku, aku semakin faham bahwa tugas terindah ketika menjadi seorang istri
adalah ketika secara bersamaan juga harus mengemban amanah menjadi seorang ibu.
Di mata kuliah Tumbuh Kembang Manusia dan Psikologi Anak, aku menjadi tidak
sabar untuk mengaplikasikan kasih sayangku pada anak kita kelak. Aku sudah
berencana bahwa kelak aku akan mencurahkan kasih sayangku pada anak kita agar
tumbuh kembangnya berlangsung sempurna. Aku akan mengecek perkembangan anak
kita secara berkala sesuai dengan milestone
usianya. Aku yakin kau pun akan dengan bahagia mengajarkan anak kita sejak
dalam kandungan kan? Kita akan bercerita mengenai pengalaman dan kebahagiaan
kita dengan ekspresif dan bahasa yang baik
karena walaupun masih di dalam kandungan, mereka bisa mendengar kita,
ayah bundanya.
Hai kamu yang suatu saat
menjadi suamiku, ketika aku tidak mau makan karena morning sickness atau menolak minum susu karena merasa mual saat
kehamilan anak kita nanti, tolong ingatkan aku ya! Aku tahu ketika mempelajari
mata kuliah Tumbuh Kembang Manusia,
Parenting, Ilmu Gizi Dasar, dan Pendidikan
Gizi bahwa nutrisi pada janin harus tepat dan baik agar kelak ketika lahir
dia menjadi anak yang sehat, tapi terkadang praktik itu lebih susah daripada
teori loh, walaupun sekuat tenaga aku akan berusaha memberikan yang terbaik
ketika kehamilanku, aku masih tetap membutuhkanmu untuk selalu memanjakanku
dengan perhatian darimu yang mengingatkanku akan hal itu.
Harap maklum ya, karena
kau tau tidak? Membawa si kecil selama 9 bulan di perut itu luar biasa
perjuangannya. Mual yang sering datang di trimester pertama, mood yang berubah
karena hormon di trimester kedua, belum lagi nanti ketika usia kehamilanku
masuk trimester ketiga. Punggung serasa mau patah, dada sesak, tidur pun tidak
enak. Jika nanti aku berubah menjadi istri yang pengeluh, pemarah, dan manja
karena butuh banyak perhatian, tolong tetap disisiku ya? Mungkin nanti aku akan
merengek manja, meminta makanan yang aneh-aneh, atau selalu repot memintamu
mengelus perutku dan mengajak bayi kita berbicara. Karena di mata kuliah Parenting
aku mendapatkan pengetahuan bahwa pengasuhan dengan penuh kasih sayang harus
dilakukan sejak dini ketika anak dalam kandungan dan stimulasi terbaik tentunya
ada pada ayah dan bundanya. Kita.
Ketika saat itu tiba,
bolehkah aku memintamu untuk memanjakan aku dengan kasih sayang darimu? Yah,
walaupun aku belum mengalaminya, tapi menurut dosenku ketika mata kuliah Tumbuh
Kembang Manusia, seperti itulah ketika kehamilan terjadi dan suamilah yang
punya peran penting agar istri bertahan selama 9 bulan agar tidak stres. Karena
stres ibu akan mempengaruhi janin dalam perkembangannya.
Hai laki-laki yang kelak
menjadi suamiku. Ketika anak kita lahir, tolong ingatkan aku agar melakukan
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan memberikan ASI Eksklusif ya. Tolong dukung aku
menjalani IMD dan ASI Eksklusif seperti yang pernah aku sarankan pada masyarakat ibu hamil di sekitar kampusku
ketika melakukan turun lapang penyuluhan mengenai Pendidikan Gizi.
Tau kah kamu? Saat itu aku
begitu bersemangat menerangkan pada mereka bahwa kolostrum pada ASI pertama
akan membantu bayi mereka agar mempunyai imun yang tinggi, selain itu kontak
kulit yang terjadi ketika IMD akan membantu kelekatan yang terjadi antara ibu
dan bayi. Tentu saja kamu juga ingin aku
melakukannya bukan? Karena hal ini sesuai sekali dengan yang aku pelajari di
mata kuliah Parenting, kelekatan yang positif timbul ketika bayi mulai menyusui
itu akan membantu menciptakan pola kelekatan yang aman atau secure attachment pada anak kita,
sehingga dia akan mengembangkan kecerdasan emosi dan sosial yang baik dan tidak
takut untuk mengeksplorasi dunianya dan menemukan hal-hal baru yang merangsang
kecerdasannya. Wah tentu kita akan menjadi orangtua yang sangat bahagia ya.
Tapi,
jika kau menemukanku sebagai istrimu, aku ingin meminta sesuatu lagi. Tolong
jangan memaksakan kehendakmu atau kehendakku pada anak kita ya. Seperti dalam Pendidikan Holistik yang aku pelajari, anak-anak
mempunyai keunikan, bakat, serta keinginannya sendiri. Tugas kita bukan untuk
memaksa dan menjadi diktator untuk mereka, melainkan mengarahkan mereka agar
menjadi anak yang luar biasa hebat.
Jika dia
tidak suka bernyanyi, jangan paksa dia untuk ikut les menyanyi ya. Jika dia
tidak suka berdiam diri, jangan larang dia untuk berlari-lari. Selain itu, yang
terpenting adalah jika dia suka menggambar dan kemudian mencorat-coret rumah
kita dengan krayon yang baru kita belikan, jangan marahi dia ya? Cukup peluk
tubuhnya, gendong dia, tatap matanya, dan berikan pengertian dengan sabar
padanya bahwa menggambar yang baik adalah pada tempatnya. Berikanlah dia kertas
bekas sisa-sisa dokumen pekerjaanmu yang sudah tidak terpakai sebagai kertas
gambar. Dan ketika menjelang waktunya tidur, ayo kita berbagi tugas untuk
selalu memberikan dia dongeng pengantar tidur. Akan lebih baik sekali jika kita
memberikan dongeng yang sarat akan makna positif dalam membangun karakternya,
karena tentunya aku dan kamu ingin agar anak kita menjadi anak yang berkarakter
santun, hormat, patuh, mandiri, jujur, senang menolong, dan lain-lain seperti
yang aku tau sebagai pilar insan berkarakter pada mata kuliah Pengembangan Karakter kan?
Jika dia
mengganggumu saat mencuci mobil kita, jangan marahi dia ya, ajak dia untuk
membantumu mencuci mobil kita dengan tangan-tangan mungilnya. Aku juga akan
mengajak dia untuk belajar membantu ketika aku mengerjakan pekerjaan rumah
kita. Aku akan mengajak dia ke pasar, mengajak dia untuk membantuku memasak di
dapur, dan mengajak dia untuk membantuku mencuci piring serta menyiram tanaman.
Duhai
laki-laki yang akan menjadi suamiku, tenang saja, aku juga tidak akan lupa memberitahukan
pada anak kita bagaimana menjadi konsumen yang cerdas dan kritis ketika dia
sudah mulai bisa meminta uang pada kita untuk jajan. Selain itu, berbekal
pengetahuanku dari mata kuliah Perilaku
Konsumen, aku akan berusaha tidak terkecoh oleh diskon yang ada di pasar
ketika kita sedang berbelanja bersamamu dan anak-anak kita. Jangan takut ada
bumbu atau makanan yang sudah kadaluarsa di dapur kita ya, karena berbekal dari
mata kuliah Pendidikan dan Perlindungan
Konsumen aku akan selalu mengecek tanggal kadaluarasa dari setiap barang
makanan yang kita beli dan melihat label gizi agar aku tetap memberikan yang
terbaik untuk keluarga kita.
Hai
laki-laki baik hati yang kelak menjadi suamiku. Ketika nanti kau menemukanku
sebagai istrimu, jangan khawatir aku tidak bisa mengelola keuangan rumah tangga
kita. Ketika aku mendapatkan mata kuliah Manajemen
Keuangan Keluarga, Manajemen
Sumberdaya Keluarga, Pengantar Ekonomi Keluarga, dan Usaha Ekonomi Keluarga aku mendapatkan informasi mengenai
pentingnya membuat pos-pos pengeluaran dari penghasilan kita disamping zakat
yang tentunya wajib untuk kita keluarkan. Alokasi untuk anggaran kesehatan,
anggaran pendidikan anak kita, rekreasi, dan jangan lupa untuk asuransi ya
karena mempunyai asuransi sangat penting loh. Oh ya, aku salah satu wanita
penentang kartu kredit karena aku berfikir lebih baik hidup sederhana tapi
berkecukupan daripada kita berhutang.
Jika suatu
saat terjadi konflik diantara kita, jangan anggap aku tidak becus mengurus
keluarga ya. Andai saja ayah atau ibuku belajar di Ilmu Keluarga dan Konsumen
sehingga mengetahui perkembangan anak yang baik dan buruk, maka mungkin aku
akan menjadi wanita yang sempurna bagimu. Sayangnya, waktu kecil ada beberapa
pengalaman, pengasuhan yang kurang pas, atau kejadian lainnya yang menyisakan
beberapa kenangan buruk hingga kini. Oleh karena itu, sekarang lah waktunya
akan berusaha agar menjadi ibu dan istri serta membangun keluarga yang baik
dengan bekal ilmuku ini. Kamu tentu mau membantu bukan?
find this picture here |
Mungkin
adakalanya aku cemburu ketika kamu harus pulang malam karena lembur di kantor
atau ketika kamu mengobrol akrab dengan teman wanitamu. Ingatkan aku dengan lembut
ketika aku sudah berlebihan ya? Aku akan menjadi wanitamu yang paling pengertian
saat kamu memberi penjelasan padaku secara lembut dan berpelukan bersama
menertawai kekonyolanku yang cemburu pada aktivitasmu. Oh ya, kamu bantu aku
ya? Aku tidak akan membiarkan kasus-kasus yang aku pelajari di mata kuliah Konseling
dan Bimbingan Keluarga terjadi pada
keluarga kita, sebaliknya, aku akan menjadikan kasus-kasus itu menjadi
pelajaran agar keluarga kita tidak mengalaminya.
Hai lelaki
hebat yang nanti menjadi suamiku. Aku mungkin bukan lulusan dokter, akuntan,
manajemen, gizi, teknik, atau pun perawat. Aku hanya seorang sarjana Ilmu
Keluarga dan Konsumen (yang juga mengambil minor
Gizi Masyarakat) yang bahkan hanya ada satu-satunya di Indonesia. Tapi
dengan bekal ilmuku ini, aku akan berusaha untuk bisa menjadi dokter yang
selalu mendampingi dan menjaga 24 jam disisimu dan anak-anak kita ketika kalian
sakit, menjadi akuntan dan manajemen keuangan rumah tangga kita agar kita bisa
menahan diri untuk tidak boros dan penghasilan kita mencukupi, menjadi ibu yang
selalu berusaha memasak masakan yang bergizi untuk kamu dan anak-anak kita,
menjadi teknisi sederhana yang mandiri untuk membetulkan keran, memasang gas
atau memasang lampu ketika kamu sedang tidak di rumah, dan akan menjadi perawat
yang akan selalu berusaha merawat kebahagiaan keluarga kita. Aku tau itu sulit,
sangat sulit. Tapi aku juga tau itu akan menjadi mudah karena akan selalu ada
kamu yang mendampingiku selagi aku belajar mewujudkan itu semua.
Halo
laki-laki baik hati yang kelak menjadi suamiku. Ketika kau mendapatkanku
sebagai istrimu, aku ingin kita bisa saling berbagi setulus hati, menangis
bersama, dan terdiam bersama, dan selalu tertawa bersama. Aku ingin kita
berbagi suka dan duka, saling menemukan keberadaan kita di hati masing-masing
ketika saling mencari, berbagi waktu, berbagi rasa, berbagi cerita. Karena kita
bersatu atas izin-Nya dan bahagia atas izin-Nya, bimbing dan pimpin aku dan
keluarga kita menuju ridho-Nya ya. Aku yakin kamu bisa melakukannya, tentu saja
aku akan membantu dengan bekal ilmuku dari kuliah di Ilmu Keluarga dan
Konsumen. Aku selalu berdoa agar kelak kita memiliki ketahanan keluarga yang
kuat dan utuh karena saling mendukung dan mampu melewati 8 tahapan keluarga
kita seperti yang pernah aku pelajari di mata kuliah Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga dan Perkembangan Keluarga. Oleh karena itu, aku akan bangga sekali
menjadi wanita terbaik sebagai istrimu, eh iya, tentu saja kau juga akan bangga
melihatku sebagai Sarjana Ilmu Keluarga
dan Konsumen yang kelak akan mendampingimu J
Biodata
Penulis :
Adinda Widanty
Mahasiswi Semester 6
Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen
Fakultas Ekologi Manusia
Institut Pertanian Bogor
Fb : Adinda
Widanty
Twitter :
@awidanty
Blog :
adindawidanty.wordpress.com
adindaw.blogspot.com
awidanty.blogspot.com
Maaf ya kalau bikin kepengen buru-buru kepelaminan haha I didn't mean to ;)