Sunday, August 12, 2012

Fall in Love : You Love and you Fall


from here
Dear, we use to loved each other so badly. Why now the situation turn so badly? When i look at the picture we use to take together, i realize, that i just miss those moment. When we holding hands, when we hug, and when we turn every single tears into the loud and happily laugh. Am I living the past life?

Kenapa hidup yang aku punya hanya untuk kamu? Kenapa tiap detik waktu yang aku punya juga untuk kamu? Kenapa tiap tetes air mata bahagia dan kesedihan hanya untuk mu?

Tahu ga kamu kenapa aku selalu tidak betah di rumah?
Karena saat aku diam di rumah memori aku akan selalu tertuju pada ruang tamu tempat kita biasa bercanda tawa.

Di setiap sekat ruang di rumah ku mengingatkan akan keberadaan mu.

Teras rumah ku, tempat dimana kau duduk pertama kali datang ke rumah ku. Tempat kita belajar semua materi kimia organik, protein, karbohidrat, glukosa, dan lainnya. Tempat kau mengajarkan ku struktur penamaan gula dengan lengan L atau D. “D-restapiranosa atau L-dindapiranosa”, kata mu. Tempat kita memakan es krim yang kau beli untuk kita berdua. Tempat kita bermain permainan yang kau sebut ayam-ayaman, Jujur Berani yang akhirnya membuat ku menantang mu untuk berkata pada ibu ku bahwa aku cantik, hanya karena kau memilih Berani. Tempat kita saling bercerita. Andai hubungan kita sekarang seringan itu.

Ruang tamu di rumah ku, tempat kita bercerita, berfoto menggunakan handphone jadul ku atau handphone jadul mu.

Kamar ku, tempat kau menumpang untuk solat dan dari luar aku melihat kau melirik kiri kanan hanya untuk sekedar melihat tempat orang yang kau sayangi beristirahat di malam hari. Tempat ku menggoda mu saat kau akan memulai solat mu sehingga kau tertawa di tengah solat dan harus mengulang solat mu (maafkan aku Tuhan). Tempat ku menyimpan bunga-bunga mawar yang kau beri kan untuk ku. Tempat kau membetulkan komputer ku yang bermasalah dan kau akan duduk di sana, di depan komputer ku dan memeriksa apa yang salah (untungnya sekarang komputer itu sudah tidak ada, tapi tetap saja kenangan mu masih disitu).

Setiap detik hidup ku sudah terisi oleh mu selama hampir 4 tahun ini, bahkan rumah ku pun sudah tidak bisa dipisahkan dari kenangan tentang mu.

Karena itu, sekarang aku lebih suka di luar rumah, karena saat aku di rumah, aku seperti orang gila yang terlonjak saat mendengar suara motor dan berimajinasi karena terlalu berharap itu suara motor mu yang datang seperti dulu saat kau memberi surprise kedatanganmu ke rumah ku. Karena saat aku kembali ke rumah, aku akan seperti orang gila yang matanya celingak-celinguk berusaha agar ada motor mu terparkir di depan rumah ku dan menemukan sosok mu di teras rumah ku, menunggu ku.

Karena itu aku berusaha untuk tidak sering di rumah sekarang ini, karena betapa pun aku berharap kau akan seperti itu lagi, aku tersadar kau tidak akan di situ saat aku datang, kau tidak ada di situ saat aku harap kau datang. Andai kau masih tetap seperti dulu, pasti aku senang hati menunggu mu di rumah ku.

Aku sekarang sibuk. Tau ga kamu kenapa aku sekarang jadi sok sibuk? Karena aku tidak tahan melewati hari menunggu kesibukan mu berakhir dan baru menoleh kepada ku. Aku tidak tahan berharap kau menemaniku saat aku sendiri dan berbicara kepada ku. Jadi, aku memutuskan untuk ikut sibuk dan tidak tergantung lagi dengan kehadiran mu. Tapi ternyata kau malah semakin menjauh, tak terjangkau. Kau mengira itu keinginanku untuk membenamkan diri dalam kesibukan ku dan membiarkan ku luput di dalam nya. Padahal, dari setiap waktu yang kuhabiskan, aku berharap kau ada disitu, menegurku dan meminta waktu untuk kita berdua seperti dulu lagi, bercanda di teras rumah ku sambil bermain ayam-ayam atau sekedar meminta ku membuat kan martabak mie atau es lemon tea segar untuk mu. Tapi kau malah membiarkan ku jatuh dalam kesibukan ku dan melanjutkan dengan tenang semua apa yang jadi kesibukan mu.

Aku jarang mengingat masa-masa SMA ku lagi. Tau ga kamu kenapa bahkan untuk berkumpul bersama teman-teman SMA pun aku enggan? Karena banyak kenangan tentang mu. Tentang puisi ku yang kau baca di depan kelas untuk ku, tentang tempat parkir dimana kau memarkirkan motor yang sering kau gunakan untuk mengantar dan menjemputku, tentang kelas dimana anak-anak melemparkan godaan-godaan untuk kita, tentang kau yang duduk di ujung sana yang sesekali mencuri pandang ke arah aku yang duduk di ujung satu nya, tentang rasa bahagia ku saat tau di kelas aku akan bertemu dengan mu dan akan selalu melihat mu sepanjang hari, dan tentang cemas nya diriku saat aku tau kau terjatuh dari motor saat akan praktikum PKT dan sesaat sesudah kita beradu argumen pagi nya, andai semua yang kita lewati hari ini seindah itu. Aku akan rela setiap hari bertemu dengan sisa-sisa masa itu.

Andai sekarang sesederhana waktu itu, andai sekarang seperti saat itu, saat dimana kau tak pernah berfikir banyak untuk sekedar menggenggam tangan ku dan membuat ku merasa dimiliki, saat dimana kau tak pernah berfikir panjang untuk sekedar mengucapkan sayang pada ku dan memberi kejutan kecil dengan kedatangan mu di depan rumah ku. Andai situasi nya seringan dulu, seringan langkah mu untuk menemuiku bahkan saat aku tidak meminta, seringan senyum mu saat berkata kau rindu pada ku, seringan ajakan mu untuk menghabiskan waktu berdua dengan ku menonton film, atau sekedar berjalan-jalan.

Sesulit itu kah keadaannya sekarang? Sesulit itu kah bermain ayam-ayaman hingga sore menjelang? Sesulit itu kah bermain Jujur Berani dengan penuh tawa? Sesulit itu kah memberi kejutan dengan datang disaat aku bahkan tidak meminta? Sesulit itu kah berkata sayang? Sesulit itu kah berkata rindu? Sesulit itu kah menggenggam tangan ku dan membuat ku merasa dimiliki? Sesulit itu kah menghabiskan waktu berdua, bercanda tawa, dan saling melempar ejekan? Sesulit itu kah meminta ku membuat kan martabak mie atau ice lemon tea? Sesulit itu kah memang keadaannya sekarang?

Well, falling in love is when you Love then you'll ready to Fall..

0 comments:

Post a Comment